Menu

Dark Mode
Mahasiswa LSPR Sukses Hadirkan Semarak Budaya Betawi dan Dukung Ekonomi Lokal Sengkarut Mutasi Jenderal TNI: Politik atau Kebutuhan Organisasi ? Presiden Prabowo Lepas Keberangkatan Jemaah Haji 2025, Janjikan Efisiensi Biaya dan Pembangunan Perkampungan Indonesia di Arab Saudi Paski Gelar Acara 20 Tahun, Perjuangkan Hari Komedi Nasional di Jakarta Mewarnai Keindahan Pilgub Kota Jakarta Relawan di Jakarta Berbondong – Bondong Mendeklarasikan Dukungannya Ke Pramono Anung – Rano Karno

News

Gus Rosikh : Gus Dur Tak Pernah Gunakan Kekuasaan & PBNU Untuk Merebut PKB

badge-check


					Gus Rosikh : Gus Dur Tak Pernah Gunakan Kekuasaan & PBNU Untuk Merebut PKB Perbesar

Penaputih.com , Jakarta – Muktamar PKB selesai dilaksanakan di Bali 24-25 Agustus memutuskan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum periode 2024-2029. Sejak tahun 2005 PKB dipimpin oleh Cak Imin menjadikannya Ketua Umum tanpa pesaing selama 2 dekade lebih.

Dominasi Cak Imin di PKB bagi sebagian kalangan terutama dari petinggi PBNU sebagai bentuk kepemimpinan otoriter dalam partai yang mengakomodir kepentingan politik kaum Nahdliyyin itu.

Muncul rencana diselenggarakan Muktamar PKB tandingan di Jakarta tanggal 2-3 September dinilai pengamat sebagai upaya intervensi PBNU ke dalam PKB yang berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan Nahdliyin sendiri.

“Sebagai pendiri PKB dan mantan Ketua Umum meskipun akhirnya dilengserkan, almarhum Gus Dur tidak pernah memanfaatkan kekuasaan di PBNU ataupun kekuasaan di pemerintahan untuk merebut PKB” ungkap KH Achmad Rosikh yang biasa disebut Gus Rosikh salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Ma’hadul Ilmi Asy Syar’ie Sarang Rembang menanggapi rencana Muktamar tandingan PKB untuk melengserkan Cak Imin sekaligus mengambil alih PKB.

Muktamar PKB tandingan diselenggarakan oleh tokoh-tokoh yang menjabat di kepengurusan PBNU yang dulunya pernah menjabat di kepengurusan PKB. Konflik internal warga Nahdliyin antara PBNU dan PKB menurut Gus Rosikh terjadi karena ada intervensi kekuasaan di pemerintahan yang ingin mengambil alih PKB dari tangan Cak Imin.

“Dalam acara Mubes alim ulama di Bangkalan kemarin menyerukan 7 amanah yang pada intinya NU harus kembali ke khittah 1926 sebagai amanat organisasi. PBNU sudah menjadi alat kekuasaan itu yang harus segera diluruskan” imbuh Gus Rosikh mengingatkan potensi bahaya gesekan kepentingan politik terjadi di tubuh Nahdliyin.

“NU diadu domba dengan PKB itu fakta dan sedang dilakukan oleh tangan-tangan kekuasaan. Urusan NU yang seharusnya fokus pada kepada umat menjadi kepanjangan tangan dari kepentingan politik. PKB itu organisasi politik dan sangat disayangkan kalau PBNU ikut terseret politik hanya untuk merebut PKB” jelas Gus Rosikh.

Gus Rosikh mengingatkan bahaya efek perpecahan yang berpotensi terjadi di kalangan umat Islam, khususnya kaum Nahdliyin. Kepentingan asing akan mudah masuk saat kekuatan organisasi Islam terbesar tersebut terpecah belah.

“Kelompok paham impor pembenci ahli sunnah wal Jamaah an- nahdliyah pasti akan bertepuk tangan atas terjadinya konflik internal di tubuh umat Nahdliyin. Mereka menjadi lebih leluasa menyebarluaskan ajaran dan ideologinya ditenngah tengah masyarakat, karena kaum Nahdliyin sebagai penjaga ukhuwah Islamiyah sedang sibuk bertikai sendiri. Ini yang harus diwaspadai daripada sekedar agenda merebut PKB. Ingat bahwa merasa bahwa musuh tidak ada itu menjadikan musuh kita menjadi kuat secara diam-diam.
Kelompok yang membenci NU beserta ajaran dan tradisinya masih ada dan selalu menjadi ancaman bagi kita. Jangan sekali-kali meremehkan dan menganggapnya sudah tidak ada” Tutup Gus Rosikh.

Penulis : Adi

Pimred : Edi uban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Mahasiswa LSPR Sukses Hadirkan Semarak Budaya Betawi dan Dukung Ekonomi Lokal

2 June 2025 - 17:15 WIB

Sengkarut Mutasi Jenderal TNI: Politik atau Kebutuhan Organisasi ?

4 May 2025 - 10:33 WIB

Presiden Prabowo Lepas Keberangkatan Jemaah Haji 2025, Janjikan Efisiensi Biaya dan Pembangunan Perkampungan Indonesia di Arab Saudi

4 May 2025 - 10:16 WIB

source image : kompas.id

Paski Gelar Acara 20 Tahun, Perjuangkan Hari Komedi Nasional di Jakarta

4 May 2025 - 08:55 WIB

Satgas Yonzipur 5/ABW Tanamkan Semangat Disiplin Dan Terampil Serta Percaya Diri Kepada Siswa SMP

10 October 2024 - 17:52 WIB

Trending on News