Menu

Dark Mode
Mahasiswa LSPR Sukses Hadirkan Semarak Budaya Betawi dan Dukung Ekonomi Lokal Sengkarut Mutasi Jenderal TNI: Politik atau Kebutuhan Organisasi ? Presiden Prabowo Lepas Keberangkatan Jemaah Haji 2025, Janjikan Efisiensi Biaya dan Pembangunan Perkampungan Indonesia di Arab Saudi Paski Gelar Acara 20 Tahun, Perjuangkan Hari Komedi Nasional di Jakarta Mewarnai Keindahan Pilgub Kota Jakarta Relawan di Jakarta Berbondong – Bondong Mendeklarasikan Dukungannya Ke Pramono Anung – Rano Karno

News

Kebiadaban Israel Terhadap Palestina yang Tak Berkesudahan

badge-check


					Kebiadaban Israel Terhadap Palestina yang Tak Berkesudahan Perbesar

 

Penaputih.com , Jakarta – Serangan brutal Israel terhadap Palestina telah menciptakan penderitaan yang berkepanjangan bagi rakyat Palestina. Kebiadaban Israel, yang melakukan serangan udara, blokade ekonomi, pengusiran paksa, dan penyerangan terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, menunjukkan kebiadaban yang terus menerus berlangsung hingga saat ini. Selasa (01/10/24)

Sejak konflik pecah kembali pada Oktober 2023, serangan brutal Israel tidak hanya menghancurkan bangunan yang ada di sana, tetapi juga meluluhlantakkan kehidupan manusia dan martabat rakyat Palestina. Dalam banyak kasus, serangan keji Israel menargetkan wilayah padat penduduk, seperti Jalur Gaza, sehingga menelan banyak korban jiwa yang tidak mau mengakui dan menghargai situasi kemanusiaan di sana.

Selain itu, penggusuran paksa di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur semakin memperdalam luka rakyat Palestina. Banyak keluarga yang dipaksa keluar dari rumah mereka dan disita oleh pemukim Israel yang didukung oleh otoritas negara.

Tindakan tersebut jelas melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia, namun Israel terus melakukan operasi ini dengan alasan keamanan, sementara warga Palestina semakin kehilangan tempat tinggal dan masa depan.

Tidak hanya secara fisik, kekejaman Israel juga terlihat dalam blokade ekonomi yang menjerat Jalur Gaza. Membatasi akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Hal tersebut menciptakan krisis kemanusiaan yang akut, di mana lebih dari dua juta warga Palestina hidup dalam kondisi yang sangat sulit. Mereka terjebak di wilayah yang terkepung tanpa akses yang memadai ke layanan kesehatan, air bersih, atau listrik.

Yang lebih menyedihkan adalah dampak kekerasan terhadap anak-anak Palestina. Generasi muda Palestina tumbuh dalam situasi perang yang berkepanjangan, dengan trauma psikologis yang mendalam akibat kekerasan yang mereka saksikan dan alami.

Menurut banyak laporan internasional, anak-anak di Palestina sering menjadi korban kekerasan militer, kehilangan tempat tinggal, pendidikan, dan masa depan yang layak. Lebih parahnya lagi, sekitar 17.000 anak-anak Palestina kehilangan nyawanya.

Kekejaman ini, yang sering dilihat oleh dunia, menuntut perhatian dan tindakan dari komunitas internasional khususnya PBB. Meski beberapa upaya diplomasi telah dilakukan, respons dunia sering kali terbatas pada kecaman tanpa langkah konkret.

Israel terus melanggar hukum internasional tanpa konsekuensi berarti, sementara rakyat Palestina tetap hidup dalam penderitaan yang tidak akan pernah berakhir. Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 41.600 orang meninggal dan sebagian besar wanita dan anak-anak serta lebih dari 96.200 lainnya luka-luka.

Perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel seringkali digambarkan secara sepihak sebagai ancaman, sementara akar penyebab konflik, pendudukan yang tidak adil, penggusuran paksa, serta kekerasan sistematis, jarang mendapat perhatian yang memadai.

Perlawanan Palestina tidak dapat dipisahkan dari upaya mereka untuk mempertahankan tanah air dan martabat mereka. Ketidakadilan yang mereka alami setiap hari hanya memperkuat tekad mereka untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka yang dirampas.

Kebiadaban Israel tidak hanya berdampak pada Palestina, tetapi juga pada stabilitas kawasan Timur Tengah dan perdamaian dunia. Ketegangan yang muncul dari konflik ini sering memicu kekerasan yang lebih luas di kawasan tersebut. Baru-baru ini, Israel juga menyerang ibu kota Lebanon, Beirut.

Saat ini, Arab Saudi menginisiasi aliansi global untuk membangun negara Palestina mengingat solusi dua negara sebelumnya yang disuarakan tidak membuahkan hasil.

Solusi yang adil dan damai harus segera dicapai, di mana hak-hak rakyat Palestina diakui, pemerintah dihentikan, dan mereka diberi kesempatan untuk hidup dalam damai dan kemerdekaan.

Jika dunia tidak segera mengambil tindakan, kita akan terus menyaksikan siklus kekerasan dan ketidakadilan yang merusak harkat dan martabat kemanusiaan.

Penulis : Bayu

Pimred : Edi Uban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Mahasiswa LSPR Sukses Hadirkan Semarak Budaya Betawi dan Dukung Ekonomi Lokal

2 June 2025 - 17:15 WIB

Sengkarut Mutasi Jenderal TNI: Politik atau Kebutuhan Organisasi ?

4 May 2025 - 10:33 WIB

Presiden Prabowo Lepas Keberangkatan Jemaah Haji 2025, Janjikan Efisiensi Biaya dan Pembangunan Perkampungan Indonesia di Arab Saudi

4 May 2025 - 10:16 WIB

source image : kompas.id

Paski Gelar Acara 20 Tahun, Perjuangkan Hari Komedi Nasional di Jakarta

4 May 2025 - 08:55 WIB

Satgas Yonzipur 5/ABW Tanamkan Semangat Disiplin Dan Terampil Serta Percaya Diri Kepada Siswa SMP

10 October 2024 - 17:52 WIB

Trending on News